Senin, 27 Maret 2017

Sejarah Peradaban Islam di India (PBA B Semester Genap 2016/2017)




ISLAM DI INDIA (ASIA SELATAN )
Muh. Rizal Fauzi Latiang, Zahrotul Mila, Zayinatul Muiz, Nova Syaid Al Zubayr
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2016
Abstract
With this article we review the important events beberaa days of Islamic rule in India. Muslim rule in India is one of the evidences of civilization the Muslims had occupied the Indian subcontinent (South Asia). After which Islam brought great hope for oppressed people during it.For give freedom from the entanglements of government system is not fair. Islam experienced a golden era and some of them in terms of perkambangan Science, Culture, results pertania etc. and progress virtually covers all aspects of life. How warmth of brotherhood brought Muslims. Between Muslims and people of other faiths. though it has become a minority community in India at that time (this time anyway). After experiencing a golden age appears several factors are driving the collapse of the rule of Islam at the time.
Key word : Islam, Intellectual and Cultural Progress, Setbacks.

Abstrak
Dengan artikel ini kami mengulas tentang beberaa peristiwa-peristiwa penting dimasa Islam berkuasa di India . kekuasaan Islam di India merupakan salah satu bukti peradaban umat Islam pernah menduduki benua India (Asia Selatan). Yang mana setelah Islam datang membawa harapan besar bagi masyarakat yang tertindas pada masa itu.untuk memberi kebebasan dari jeratan-jeratan sistem pemerintahan yang tidak adil. Dan Islam mengalami masa keemasan yaitu diantaranya dalam hal perkambangan Ilmu pengetahuan, Kebudayaan, Hasil pertania dan lain sebagainya serta kemajuan hampir mencangkup semua aspek kehidupan. Bagaimana kehangatan persaudaraan yang dibawa umat Islam. Antara umat Islam dan umat beragama lain. meski Islam menjadi masyarakat minoritas di benua India saat itu (saat ini pula). Setelah mengalami masa keemasan muncul beberapa faktor yang mendorong keruntuhan kekuasaan Islam pada saat itu.
Kata Kunci :  Islam , Kemajuan Inteletual dan Kebudayaan, Kemunduran.

A.    Pendahuluan
Wilayah Asia Selatan (dulu India) sudah terdapat dua golongan besar yang berbeda kepercayaan. Yaitu, dravida mempercayai agama secara abstrak dan Aria secara nyata, sehingga terjadilah pertentangan kepercayaan. Akibatnya, bangsa Dravida menjadi lemah dan ada yang ikut menganut kepercayaan bangsa Aria. Bangsa Aria yang lebih kuat memaksa bangsa Dravida untuk ikut menganut kepercayaan mereka. Kemudian keercayaan ini berkembang menjadi agama Brahmana (Hindu)  yang melahirkan adanya kasta-kasta, yaitu kasta Brahmana, kasta Ksatriya, kasta Waisa dan kasta Sudra.
Pada zama Nabi SAW Islam masuk ke kawasan Asia Selatan secara penetration pacifiquemelalui hubungan perdagangan di kota-kota peisir bagian barat dan selatan. Pada waktu itu, kondisi sosial dan politik di India sedang rapuh dengan terjadinya penindasan kaum Brahmana kepada kaum kasta yang lebih rendah dan orang Budha, juga terjadina perebutan kekuasaan di antara Raja-Raja Hindu.
Sekitar tahun 6000-5000 SM. Bangsa Dravida datang ke India dari Asia Barat dengan kepercayaannya terhadap adanya Tuhn secara abstrak. Mereka inilah yang dianggap sebagai penduduk pribumi asli India. Kemudian pada abad VI SM. Bangsa Aria dari Persia datang mengusai Punjab dan Benaras (India Utara) dengan membawa kepercayaan adanya Tuhan secara nyata. Dasar kepercayaan bangsa Aria adalah syirik.  Mereka menyembah api, bulan, matahari, angkasa, angin, topan, samudera, sungai, pohon, patung, serta dewa-dewa. Dengan menyenangkan dewa-dewa tersebut, mereka menyembelih manusia sebagai korban.
Pada tahun 599 SM. Lahir Manawir yang mempelopori lahirnya agama Jaina. Dasar agama ini adalah pertapaan dan meninggalkan kemewahan. Mereka tidak memiliki kitab suci. Satu-satunya sumber keagamaan adalah Manawir. Ajaran pokok ajaran agama Jaina adalah ahimsha(tidak hasad), agama sejati dan ini berlaku untuk semua makhluk. Lama kelamaan ajaran ini melebur dalam agama Hindu.. kemudian pada tahun 557 SM. Lahir Gautama Budha di Kapilabastu, kaki Gunung Himalaya yang menjadi pelopor lahirnya agama Budha. Isi ajaran agama Budha adalah sebagai berikut :
Ø  Tidak ada system kasta
Ø  Tidak boleh hasad (dengki)
Ø  Harus bersifat toleran
Ø  Dermawan
Ø  Berfikir yang baik
Ø  Sabar dengan penuh dengan kesadaran
Ø  Pekerjaan yang baik
Ø  Menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Selanjutnya, hubungan antara politik Arab dengan India sedang rapuh. Dalam kondisi yang demikian pasukan Islam dibawah pimpinan Muhammad ibn Qasim semasa kekhalifahan al-Walid I datang membawa harapan bagi keselamatan orang yang tertindas melalui keadilan sosial yang memberi harapan baru. Mereka berdampingan memasuki tentara Muslim. Kemudian, mengucapkan setia kepada umat muslim. Raja adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala administrasi jadi dia berhak menggabungkan seluruh kekuatan legeslatif, eksekutif, yudikatif, dan militer dalam dirinya. Dan jabatan raja biasanya bersifat turun temurun, tetapi terkadang raja juga dipilih oleh unsur penting dalam Negara.
Ada juga menteri yang bertugas membantu dan memberi saran kepada raja dalam meringankan tugas-tugas kerajaan tetapi raja tidak terikat untuk menerima semua saran-saran mereka
Kerajaan dibagi dalam beberapa provinsi. Kepala provinsi disebut Uparikadengan tugas utamanya untuk mempertahankan keamanan dan ketertiban dalam provinsi tersebut, melaksanakan perintah raja, dan memimpin ekspedisi ketika diperintahkan. Provinsi dibagi dalam distrik yang disebut Vaisaya. Vaisaya diatur oleh petugas distrik yang disebut Vaisayapati. Desa merupakan unit terkecil administrasi dengan fungsi-fungsi administrasi dikerjakan oleh seorang kepala Panchayat. Dan sebagai sumber pendapatan utama Negara adalah pajak tanah.
Tahap-Tahap masuknya Islam ke India :
1.      Secara Formal
·         Nabi Muhammad SAW
Semenjak masa Nabi saw. ( mulai tahun 610 M ), perdagang-perdangang Arab yang telah menganut Islam sudah berhubungan erat dengan dunia Timur melalui pelabuhan-pelabuhan India,sehingga mereka sambil berdagang juga berdakwah. Inilah awal sejarah masuknya Islam di Anak Benua India.[1]
·         Kulafau Rasyidin dan Dinasti Umayyah
Pada masa Umar ibn Khattab, pada tahun 643-644 M panglima Mughira menyerang Sind, tetapi gagal. Pada masa Ustman bin affan dan Ali binAbi Thalib, dikirim utusan ke wilayah India untuk menyelidiki adat dan istiadat dan jalan-jalan menuju India. Inilah awal Islam menyebar ke India melalui jalur darat.
           Pada masa Mu’awiyah I, angkatan perang pimpinan al-Muhallab melewati Kabul sampai ke Multan, diikuti Ziad dan Puteranya. Pada suatu waktu terjadi perampokan terhadap orang-orang Islam di India, wilayah kekuasaan raja Dahir. Atas izin Khalifah al-Walid,ia mengirim Muhammad ibn Qasim (17 tahun), untuk memimpin pasukan. Dalam waktu 4 tahn lebih Sind dan Punjab dapat ditahlukkan dan dikuasai. [2]

·         Dinasti Ghazni
Alptgin menaklukkan Ghazni dan memperkuat kotadengan parit dan benteng. Pada tahun 976-977 M, naiklah menantu dan bekas budaknya, sabktegin. Lalu digantikan Mahmud Ghaznawi, ia melakukan penyerangan dan penakhlukkan sebanyak 17 kali kedaerah Lahore, Delhi, Ajmir, Qanauj, Gawaliur, Kalinjar, Ujjain, Nagarakot, dan Doab yang semuanya dimenangkan.  Pada tahun 1024-1025 M ditahlukanya Gujarat dan dihancurkanya berhala Samonath dan terkenal besar dan megah. Mahmud digantikan anaknya Muhammad, lalu Muhammad tidak lama di gantikan oleh saudaranya Mas’ud ibn Mahmud. Setelahnya tidak ada lagi pemimpin pengganti yang kuat.
·         Dinasti Ghuri
Pada tahun 1186 M. Allaudin Husain ibn Husain merebut negeri Ghaznah yang sudah lemah dan dipakainya gelar al-Malik al-Mu’azzam (Raja Besar). Ia digantikan oleh Ghiaz al-Din Abul Muzaffar Muhammad ibn Sam. Tokoh yang terkenal dalam sejarah adalah sultan Muhammad Abul-Muzaffar ibn al-Husain al-Ghari (Muhammad Ghuri). Ia  menguasai wilayah yang dulu dikuasai Dinasti Ghazni. Ghuri memberlakukan undang-undang Islam. Orang-orang Hindu bebas menjalankan agama dan mendirikan kuil dengan membayar upeti dan jizyah.[3]

2.      Secara Informal
·         Perdagangan
Sekitar abad VII M. Para pedagang MuslimArab sampai di pesisir-pesisir India sampai teuk Bangla ( teluk Bngladesh sekarang) sambil menyiarkan agama Islam. Pada masa ini Islam tersiar ke India secara damai sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
·         Sufi dan Mubaligh
Peranan waliyullah dan sufi dalam menyiarkan agama islam di tanah India sangat besar yang ditunjukkan dengan banyaknya jumlah mereka yang datang ke India. Mereka termasuk golongan pertama yang menyebarkan agama Islam sebelum Islam masuk ke India.
·         Perkawinan
Selain aktivitas penaklukkan, dan dakwah para sufi, agama islam juga menyebar melalui perkawinan. Sebagai contoh peristiwa kapal dagang Arabyang menabrak pulau Ramri, sehingga mereka bermukim di Arakan dan Chittagong,. Pedagang-pedagang ini bergaul dengan masyarakat pribumi dan banyak yang kawin dengan gadis-gadis pribumi.[4]

Salah satu kerajaan yang membawa masa keemasan kekuasaan umat Islam pada kekuasasaannya di India yaitu Kerajaan Mughal. Kerajaan yang berjalan selama kurang lebih 330 tahun (1527-1857) dengan menampilkan 10 orang raja besar.s Sultan-sultan yang besar dan yang terkenal pada abad ke-17, yaitu Akbar (1556-1606), Jengahir (1605-1627), dengan permaisurinya Nurjnnah, Syah Jehan (1628-1658), dan Aurangzeb (1659-1707). Masing-masing dari kekuasaanya mempunyai masa kejayaan sendiri baik di bidang ekonomi, budaya, maupun arsitektur.
 Kerajaan ini didirikan olehBaber, nama aslinya Zahir ad-Din. Salah satu cucu dari Timur Lenk. Keturunan dari Hulagoo sang perusak dan penghancur Badad yang terkenal. Petualangannya dan kekejamanya menghancurkan Islam dan kebudayaanya.

B.     Islam di India
a.      Pertemuan Islam  dengan Budaya Lokal
India merupakan negari dengan budaya yang sangat tua. Ketika Islam datang e anak benua ini, anak-anak manusia disitu sudah beribu-ribu tahun lamanya membentuk peradaban. Sistem kemasyarakatan, ajaran-ajaran keagamaan, ilmu-ilmu kealaman dan manusia, ilmu pasti,ilmu perbintangan, dan krya-karya kreatif manusia lainya yang sudah sangat lama berakar disini.
Ketika lIslam datang ke sini dengan kekuatan militer maupun dengan akwah, ternyata dapat beradaptasi dengan bdaya yang sangat tua dan mendarah daging tersebut. Ada banyak hal yang diberikan ke dalam celah-celah kebudayaan India dan akhirnya membentuk akulturasi budaya yang khas.[5]
India termasuk salah satu negara dengan penduduk terbesar kedua di dunia setelah  china. India merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya agama Hindu dan Budha. Pengaruh agama Hindu dan Budha di negara-negara lain, termasuk Jazirah Arab sudah ada sebelum Islam datang, walaupun keadaanya tidak sekuat pengaruh Yunani, Persia, dan Cina.
Pada abad ke-13 M, umat Islam tertarik untuk menggali dan memanfaatkan potensi alam dan berbagai kebudayaan di india. Ketertarikan ini antara lain dengan cara mendirikan kerajaan Mughal, yaitu seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi.
Awal kekuasaan Islam di wilayah India terjadi pada masa khilafah al-Walid, dari dinasti Umayyah. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani Umayyah atas pimpinan Muhammad ibn Qasim. Kerajaan Mughal denga Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Kerajaan Mughal ini selain berhasil mengislamkan sebagian pendduk India, sebagaimana terlihat di Khasmir dan Pakistan sekarang, juga sempat membangun peradaban islam di India, sebagaimana terlihat pada istana raja-raja, bangunan monumental, seperti Taj Mahal, Kesenian, Tari-tarian, dan Sastra.[6]
Pada masa kekuasaan kerajaan Mughal, Delhi dijadikan sebagai ibu kota. Dan menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di anak benua India.setiap dinasti islam yang menguasai kota Delhi, memperluas kota itu dengan mendirikan “kota-kota” baru di Delhi lama.
Setelah Delhi dihancurkan oleh tentara Timur Lenk, krekuasaaan raja-raja yang berkedudukan di delhi merosot tajam. Ketika itulah Dinasti Lodi mengganti ibu kota dipindah ke kota Agra. Setelah Zhahirudin Babur mengalahkan Dinasti Lodi. Kota Delhi menjadi ibu kota kejaan Mongol (Mughal) pada Humayun (1530-1556), seorang raja yang sangat mencintai Ilmu. Raja Mongol (Mughal) lainya, Syah Jehan (1628-1658) .[7]
Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan syafawi. Jadi, diantara tiga kerajaan besar islam tersebutkerajaan inilah yang termudah. Kerajaan mughal bukanlah kerajaan islam pertama di anak benua India. Awal awal kekuasaan islam di India terjadi pada masa Khalifah Al-Walid, dari Dinasti Bani Umayah. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani Umayah di bawah pimpinan Muhammad ibn Qosim.
Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur. Kerajaan mughal mulai berkuasa sejak tahun 1526 sampai tahun 1707, dan kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan terkenal pada abad ke-71, yaitu Akbar (1556-1606), Jenghair (1607-1627) dengan permaisurinya Nurjannah, Syeh Jehan (1628-1658), dan Aurangzeb (1659-1707).
Di masa Akbar kerajaan tidak dijalankan dengan kekerasan, ia banyak menyatu dengan rakyat, bahkan rakyat dari berbagai agama tidak dipandangnya sebagai orang lain. Di dalam persoalan agama, beliau sangat toleran dan bagi orang yang beragama hindu dihormati oleh akbar dan tidak dipaksa untuk memeluk agama islam. Dengan demikian, Akbar adalah seorang reforman kerajaan Mughal yang telah menata pemerintahan dengn sistem yang lebih baik dibanding dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya. Di bidang agama, ia adalah sebagai tokoh moderat yang memberikan kebebasan kepada pemeluknya untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing masing.
Kerajaan Mughal pada abad ke-17, mengalami kemajuan dalam bidang pengetahuan, seni, dan budaya. Di bidang pengetahuan kebahasaan akbar telah menjadikan tiga bahasa sebagai bahasa nasional, yaitu bahasa arab sebagai bahasa agama, bahasa Turki sebagai bahasa bangsawan dan bahasa Persia sebagai bahasa istana dan kesusastraan. Pada masa Akbar juga dibangun Istana fatpur di Sikri, vila dan masjid yang indah. Dan pada zaman Syah Jehan, dibangun masjid berlapisan mutiara dan Tajmahal di Aqra, Masjid Raya Delhi di Istana, Lahore. Sultan-sultan Mughal juga mendirikan makam-makam yang indah.[8]
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan istana, baik yang berbahasa persia maupun berbahasa india. Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang merupakan karya seni terbesar yang dicapai di kerajaan Mughal adalah karya arsitektur yang menganggumkan.[9]
Contoh contoh arsitektur arsitektur muslim akan membantu kita untuk mengenal dan memahami muslim masa lalu dan masa sekarang. Seperti makam suci abad ke-13 dari khajwa Muin Al-Din Chisti, Sufi suci Ajmer, Rajasthan, memberi tahu kita tentang kedatangan islam di India. Contoh lainnya Taj Mahal termasuk keajaiban dunia. Bangunan ini menandai puncak dari kerajaan itu, merefleksikan stabiltas, kekuasaan dan kepercayaan diri. Kemudian contoh selanjutnya Masjid Badshahi di Lahore dibangun oleh Aurangzeb raja Mughal yang keenam, menjadi masjid terbesar di kerajaan Mughal, bahkan di dunia. Ini adalah monumen Mughal yang terakhir. Bangkit dan jatuhnya kekuasaan muslim mempengaruhi mesjid Badhashi. Ketika kaum Sikh menguasai Lahore, dan kemudian Inggris pada abad ke 19, mesjid tersebut kadang kadang di jadikan gudang amunisi, kadang kadang sebagai barak untuk menampung para prajurit beserta kudanya.[10]
Adapun bangunan bangunan yang dibangun oleh sultan antara lain istana, krajaan, benteng, masjid, tugu orang-orang besar, dan tempat berlindung bagi orang miskin. Rancangan bangunannya mrupakan campuran gaya siria, bizantium, Mesir, dan Iran, sedangkan detilnya Hindu, Jaina atau Budha. Kontak antara islam dan Hindu menghasilkan evolusi gaya yang disebut Indo-muslim yaitu arsitektur muslim yang menampilkan detil sifat-sifat tertentu dari seni bangunan Hindu.[11]
Tokoh-tokoh agama Muslim India menekankankomitman keagamaan individual dan menghadirkan Islam dalam term ketaatan dari pada term kolektif. Mereka juga berpegang lebih teguh kepada nilai-nilai tradisional Muslim dan menentang upaya-upaya negara India memodifikasi lembaga hukumdan pendidikan sebagai campur tangan terhadap hak-hak keagamaan. Oleh karena itu, muslim India bertahan lebih konservatif dan lebih tradition minded dibanding muslim pakistan.[12]

b.      Perkembangan Intelektual dan Kebudayaan
1.      Ilmu Pengetahuan
Dalam pertukaran budaya di bidang Ilmu Pengetahuan seperti astrologi, atronmi, kedokteran, bahasa, seni, filsafat, dan sebagainya juga banyak menghasilkan seperti kepala wilayah Mansura, keturunan Arab yang memiliki 80 ekor gajah yang digunakan sebagai rath (kendaraan semacam kereta kuda). Banyak orang yang mempelajari tentang budaya India, menurut Amir Khusru, Ahli astronomi Arab, Abu Masyar datang ke Benaras, pusat pendidikan budaya Hiindu, ia belajar disini selam 10 tahun. Kemudian banyak buku-buku India diterjemahkan ke bahasa Arab pada abad ke-8 M. Pada saat itu banyak Ilmuan Arab dikirim ke India untuk mempelajari Ilmu-illmu yang ada di India.
Dilain pihak, ilmuan-ilmuan India juga diundang ke Baghdad supaya para Ilmuan Arab mengenal ilmu-ilmu di India.Investasi India dalam angka-angka terhadap dunia Arab dikenal oleh barat sebagai angka Arab (Arabic numeral). Ini terjadi setelah invasi orang Arab dipimpin Ibn Qasim.
Pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah banyak orang Hindu menerjemahkan buku-buku berbahasa sansekerta ke dalam bahasa Arab. Buku Shiddhanta(ilmu astrologi).  yang dikarang oleh Brama Gupta, ia Seorang ilmuan India beragama Hindu dengan bantuan orang Arab di Bagdad ia menerjemahkan buku tersebut, dan dalam bahasa Arab diberi nama Tariche Sind wa Hind.
Selain itu Dinasti Ghazni dan Ghuri berkuasa atas fondasi yang dibangun oleh Ibn Qasim. Arab telah memeperkenalkan sistem administrasi kepada Sind yang sampai sekarang masih berlaku di Pakistan bahkan sebagai pranata sosial islam yang dibangun pada periode awal masih terlihat di tengah-tengah India yang mayoritas Hindu.
Ketika Khalifah Harun al-Rasyid sakit, Monka seorang dokter dai India berhasil menyembuhkanya. Buku Khalilah Wa Dimna yang diterjemahkan dari buku “ Panca tantra”(ponco tontro) masih sangat populer di hadapan orang Arab. Banyak buku-buku kedokteran India diterjemahkan ke bahasa Arab, bahkan buku yang paling populer dikalngan orang Arab sekarang Shashrutta dan Carak. [13]
Disamping itu ilmu-ilmu kehewanan juga diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Buku tentang etika, magis, kimia, ilmu politik banyak diterjemahkan dari India ke bahasa Arab. Ilmu music juga . dengan demikian, Arab sangat berhutang budi kepada India.
Selanjutnya, pertukaran ilmiah dan konversi Islam terjadi saat Mahmud Ghaznawi menginvansi India sebanyak 17 kali yang melumpuhkan politik ekonomi menjadi fondasi kuat untuk berdirinya kesultanan Islam pasca Ghuri di India. Ghuri membangun kerajaan permanen Hindustan melalui wakil tetapnya Qutub al-Din Aybek, pendiri awal kekuasaan Turki 1206-1290 India.
Setelah Mahmud manaklukkahKhiba (sekarangwilayah Uzbekistan) padatahun 1017 M, iakenal Mahmud dandatangke India bersamanya. Dan menuliskitab Al Hind tentagsejarahdanilmu di India. Bukutersebutdikenalsebagaibuusejarahterbaiksepanjang masa. Di dalamnyadijelaskantentangperadaban Hindu secaranetral, simpatik, dansangatilmiah, juga kondisipolitik India ketikaInfasi Mahmud, menjelaskantentangpembakaranmayitSatidimanaseorangIstriapabilasuaminyameninggaldiaikutmembakardirienganjasadsuaminya. Ironimenjelaskan : adatistiadatinisangatkental di masyarakat Hindu. Islam mulaimempengaruhiuntukmenghapuskanadatinisejak Ibn Qasimhinggaperiode Mahmud, bahkanselanjutnyaoleh para sultan Delhi sampai masa enguasa Mughal, yaitu Aura Ngazebberulang-ulang di usahakandan yang akhirnyasecararesmi di larang (1829 M) olehpenjajahinggris, William Bentinck.
Albirunimencacat pula tentangsistemkeadilanhindupada zaman dahuludimanahukumpidanasangatlonggar. Para Brahmana tidak di hukumataskesalahannya. Pencuri di hukumsesuaidengantingkatpencuriannyabahkankadang-kadangterdakwah di hukumpemotongananggotabadan. Ia juga menjelaskantentangadministrasipertananahan. Pajaktanahsangatrendah. Hasilbumi di berikankepadapemerintahsebagaipajak. Ia juga mencacat, bahawa system kastamenciptakanjurangperbedaanantarsuku, kastadan warn akulitsertaterceraiberaipadasaatinvasi Mahmud. Akan tetapisebagaiseorangmuslim, Birunitidakmenjelekkan agama hindu juga tidaklepaskritikannyaterhadapdampak negative berulangkalinyainvasi Mahmud keindia. Masyarakat Hindu-India memusuhi orang islam Karena sebabutamanyamenurutAlbiruni, berulang kali invasikeindiamerampaskekayaanmerekapenyebabkemusuhanantara Hindu-Muslim. Iajagamenulisbuku Al Qonun Al Mas’udi Fi Al KhayatWa Al Nujum yang menerangkantentnangtumbuhtumbuhandanilmunujum. Bukuiniadalahsalahsatubuknya yang terkenaldintara 22buah bukunya yang masihada. Wazir al-almayamandi, era mahmudghaznawi juga seorangpujangga, yang lebih popular dengannama al-‘Utbi, mengarangsebuahkitabsejarahtarikhyamanitentangkehidupan Sultan Mahmud.[14]


2.      Seni dan Bangunan
Pengaruh Islam di india sangat besar dalam berbagai bidang di antaranya adat Sati Dahosampai akhirnya dilarang secara resmi. Islam masih bertahan di India meskipunm mereka minoritas , bahkan di beberapa wilayah India Utara merupakan masyarakat mayoritas. Pakistan membentuk negara Islam dan Islam sebagai agama resmi di Bangladesh. Dalam bidang ilmu pengetahuan, hubungan Islam dengan India  terjalin dengan baik dan terjadi pertukaran budaya antara keduanya.[15]
Bukan hanya itu pada masa kepemimpinan Dinasti Mughal dapt megembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Dalam sektor pertanian dibentuk komunitas pertanian yang terdiri dari unit lahan pertanian terkecil yang selanjutnya bergabung dalam pargana (desa). Komunitas petani dipimpin oleh seorang mukadam, dan melalui mukadam inilah pemerintah berhubungan dengan petani. Dan hasil pertanian tersebut diekspor ke Eropa, Arab, Afrika, dan Asia Tenggara. Tidak hanya hasil pertanian saja tetapi juga kerajina-kerajinan seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordin.[16]
Mahmud Ghaznawi bukan saja termasyhur Karena keahlianya dalam peperangan, tetapi juga sebagai pujangga, penyair, dan pahlawan. Perlhatianyasangatbesarkepadaperkemanganilmupengetahuandanmencintaisarjanadariberbagaibidang. Ghaznibukansajamenjadibentengtempatmempertahankankekuatanperang, tetpi juga menjaditempatberkumpulnyaahli-aliilmu, ulamaagama,ahlifikihdan Bahasa, danahlitasawufdanfilsafa, sertaberbagaibidanglainya. Pada zaman Mahmud, hidup Abu Nasr Al-FarabisebagaiFilosof, danpenyair Firdausi (920-1020 M). atasperintah sultan Mahmud, Firdausi menulissebuahkaryabesar, karyanyaSyah Nama. Sultan Mamudmenjanjikanhadiahsebnyak 60.000kepingemas. [17]
Penyairbesar yang lain sepertiUnsari, Al-FarukhlidanAsduji. Dan penyairbesar yang lainyasepertiBadi’uzamanHamdanidan Abu Bakar al-Khawarizmi. Pengaruhkeduapengaranginidalamperkemabngansastra Arab sangatbesar yang menjadikankota Lahore sebagaipusatperadaban Islam.
Ilmu bangunanyang didirikan oleh para sultan antara lain Istana kerajaan, benteng, masjid, tugu orang besar, perlindungan bagi orang miskin. Dalam rancangan bangunanya merupakan campuran gaya Syiria, Bizantium, Mesir dan Iran., sedang detilnya Hindu, Jaina atau Budha. Kontak antara Islam dan Hindu menghasilkan evolusi yang kadang-kadang disebut dengan Indo-Muslim. Arsitektur Indo-Muslim adalah arsitektur muslim yang menampilkan detil sifat-sifat tertentu dari seni bangunan Hindu. Semakin banyak Muslim yang masuk ke India pengaruh hindu mulai berkurang sedikit demi sedikit.[18]
Gedung-gedung sejarah yang ditinggalkan di periode ini (abad ke-17) adalah Taj Mahal di Agra, Benteg Merah, Jama Masjid, istana-istana, dan gedung-gedung pemerintahan di Delhi. Sultan-sultan Mughal juga mendirikan makam-makam yang indah. Dan yang paling terkenal adalah monumen bersejarah yang didirika oleh salah seorang Raja dari Kerajaan Mughal yaitu Syeh Jehan yaitu Taj Mahal sebuah monumen untuk mengenang istrinya yang sangat dicintainya Mumtaz Mahal.
3.      Bahasa
Pada zaman Dinasti Ghaznawi dan Ghuri, para Sultan berbahasa Turki dii Istana, sedangkan di kantor berbahasa Persi . para tentara ketika berbelanja ke pasar mengalami kesulitan ( masyarakat memakai bahasa Prakrit dan sansekerta ) akhirnya bahsa baru yaitu bahasa Urdu sedang pengaruh Islam dalam bahasa Sansekerta melahirkan bahasa Bangla.[19]

c.       Kemunduran
Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada dipuncak kejayaannya, para  pelanjut Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibina oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 M kerajaan ini mengalami masa kemunduran, kekuasaan politiknya mulai merosot, suksesi kepemimpinan di tingkat pusat menjadi perebutan,gerakan sparatis Hindu di India Tengah, Sikh dibelahan utara dan Islam dibagian timur semakin lama justru malah semakin mengancam. Sementara itu para pedagang Inggris untuk pertama kalinya diizinkan oleh Jehangir menanamkan modal di India, dengan didukung oleh kekuatana bersenjata semakin kuat menguasai wilayah pantai.
Konflik-konflik yang berkepanjangan tersebut mengakibatkan pengawasan terhadap daerah melemah. Pemerintah daerah satu per satu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat, bahkan cenderung memperkuat posisi pemerintahannya masing-masing. Melemahnya pengawasan terhadap wilayah kekuasaan ini semakin diperburuk oleh sikap daerah,yang disamping melepaskan loyalitas terhadap pemerintah pusat,mereka juga senantiasa menjadi ancaman serius bagi eksistensi dinasti Mughal itu sendiri.
Ketika kerajaan Mughal memasuki keadaan yang semakin melemah,pada tahun itu juga perusahaan Inggris (EIC) yang sudah semakin kuat mengangkat senjata melawan pemerintah kerajaan Mughal. Peperangan terus berlanjut akhirnya raja Suah Alam membuat perjanjian damai dengan menyerahkan Oudh, Bengal, dan Orisa kepada Inggris.
Ada beberapa factor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal itu mundur pada satu setengah abad terakhir dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858M, yaitu :
1.    Terjadi stagnasi dalam pembinaan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim dinasti Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan dat. Bahkan, mereka kurang terampil dalam mengoprasikan persenjataan buatan mereka sendiri.
2.    Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunan uang negara.
3.    Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar”alam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
4.    Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.[20]
C.   Kesimpulan
Dari berbagai sumber sejarah yang dapat dihimpun, diketahui bahwa Isalam banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari Yunani, Persia, dan Cina. Adapun pengaruh kebudayaan dan peradaban dari India terhadap Islam tidak terdapat sumber sejarah yang menjelaskannya. Islam lebih banyak memberikan pengaruh terhadapkebudayaan dan peradaban di India, begitu pula sebaliknya.
Masuknya berbagai kebudayaan dan peradaban dari luar ke dalam Islam, atau sebaliknya pengaruh ajaran Islam terhadap kedayaan dan peradaban dari luar, banyak dilakuakan melalui kegiatan perdagangan, pendidikan, dakwah, kesenian, dan kebudayaan tu sendiri.
Sebelum datangnya Islam di india terjadi ketidak adilan karena sistem kasta-kasta yang diberlakuakan oleh golongan beragama Hindu, yaitu kasta Brahmana, kasta Ksatriya, kasta Waisa dan kasta Sudra. Kasta yang membedakan antara penduduk beragama sesuai dengan keadaan finansial ekonomi mereka. Dan juga penindasan yang dilakukan kasta tertinggi kepada rakyat berkasta rendah.Pemeluk agama lain pun seperti golongan pemeluk agama Budha. Merekapun mengalami nasib yang sama.
Islam datang ke India membawa harapan bagi ara masyarakat yang mengalami penindasan dan perlakuan tidak adil. Islam di terima secara terbuka dan lapang dada oleh masyarakat berkasta rendah pada saat itu.
Ada 2 tahap islam masuk ke India yaitu :
1.      Secara Formal
Nabi Muhammad SAW, Kulafau Rasyidin dan Dinasti Umayyah, Dinasti Ghazni, Dinasti Ghuri.
2.      Secara Informal
Perdagangan , Sufi dan Mubaligh., Perkawinan.
Islam juga menorehkan berbagai prestasi yang menjunjung tinggi kualitas kebudayaan dan peradaban rakyat India. Hampir dari semua aspek. Setelah mengalami masa keemasan yng cukup lama, beberapa faktor  yang membawa dan memicu kemunduran kekuasaan umat Islam di India pun bermunculan.Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan. Serta kedatangan bangsa Inggris yang membawa perpecahan semakin menjadi.
Daftar Pustaka
Abuddin nata, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana prenada media group, 2011 )
Dedi supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, ( Bandung, CV Pustaka Setia, 2008)
Dr. Badri Yatim, M.A, sejarah peradaban islam dirasah islamiyah II, ( Jakarta, Rajawali Pers, 2013)
Akbar S. Ahmed, Rekrontruksi Sejarah Islam(Yogyakarta, Fajar Pustaka, 2003)
Ali Sodiqin dkk, Sejarah peradaban islam (yogyakarta, Lesfi, 2009)
Ira M, Sejarah Soial Ummat Islam, (Jakarta, Raja  Grafindo,2000)
Ahmad Syafi’i Maarif & M. Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam, (Yogyakarta, Pustaka Book Publisher, 2007)
Dr.M.Abdul Karim, Sejarah Islam di India, ( Yokyakarta, Bunga Grafies Production, 2003 )

Prof.DR.Hj.MusyifahSunanto, Sejarah Islam Klasikperkebanganilmupengetahuanislam ( Jakarta, Prenada Media, 2003)

Dr. Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta, Amzah, 2016)
Catatan:
1.      Pendahuluan bukan berisi materi, tetapi pengantar untuk memahami materi. Cukup ditulis dengan 3 atau 4 paragraf.
2.      Footnote dan daftar pustaka tidak dibuat miring, yang miring hanya judul buku saja.


[1]Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta, LESFI,202), Hal.. 166
[2]Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta, LESFI,202), Hal..166-167
[3]Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta, LESFI,202), Hal..168
[4]Dr.M. Abdul Karim, Islam di India (Yogyakarta, Bunga Grafies Production, 2003) hal.40-46
[5]Dr.M.Abdul Karim, Sejarah Islam di India, ( Yokyakarta, Bunga Grafies Production, 2003 ) hal. i
[6]Abuddin nata, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana prenada media group, 2011 ), hal.44-45
[7]Dr. Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta, Amzah, 2016), hal. 292
[8]Dedi supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, ( Bandung, CV Pustaka Setia, 2008) hal.261-263
[9]Dr. Badri Yatim, M.A, sejarah peradaban islam dirasah islamiyah II, ( Jakarta, Rajawali Pers, 2013) hal.151
[10]Akbar S. Ahmed, Rekrontruksi Sejarah Islam(Yogyakarta, Fajar Pustaka, 2003) hal.144-146
[11]Ali Sodiqin dkk, Sejarah peradaban islam (yogyakarta, Lesfi, 2009) hal.180
[12]Ira M, Sejarah Soial Ummat Islam, (Jakarta, RajaGrafindo,2000) hal.307
[13]Dr.M. Abdul Karim, Islam di India (Yogyakarta, Bunga Grafies Production, 2003) hal.58
[14]Ahmad syafi’i maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.280
[15]Ahmad syafi’i maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.278
[16]Abuddin nata, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana prenada media group, 2011 ), hal.227
[17]Ahmad syafi’i maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.279
[18]Ahmad syafi’i maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.280-281
[19]Dr.M. Abdul Karim, Islam di India (Yogyakarta, Bunga Grafies Production, 2003) hal.60
[20]Badri Yatim , Sejarah Peradban islam , ( Depok,  PT Rajagrafindo Persada, 2011 ) hal. 159-163

Tidak ada komentar:

Posting Komentar